Selasa, 27 Oktober 2020

MODAL CINTA


 


Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)..:”

Ketika bicara tentang pengusaha atau dunia bisnis saya yakin yang pertama tergambar dibenak kita adalah modal,betul?? Ya saya pikir seperti itu, karena memang menurut survey yang saya lakukan sendiri memang kebanyakan orang ketika ditanya tentang usaha atau mengajak membuat usaha pasti modal dulu yang di tanyakan. Betul kan? Anda saja kalau saya Tanya pasti mikirnya modal dulu kan? Bukannya mau sok tahu, tapi memang benar kan? Ya sudahlah, anggap sajalah iya.hehe

Sekarang kita kembali pada pembahasan awal. Nah, terus apa hubungannya pedagang atau dunia bisnis dengan cinta? Tentu ada dong hubungannya. Hubungan yang saya maksud bukan membisniskan cinta atau buat usaha cinta loh. Tapi kalau bisnis cinta mungkin bisa juga kali ya, seperti Khairul Azam yang bikin usaha “bakso cinta” yang laris manis. hehe

Okelah sekarang saya hanya ingin mempermudah analogi saja. Layaknya seorang pengusaha yang membutuhkan modal, maka dalam dunia cinta kita juga membutuhkan modal.“Pandangan pertama begitu menggoda”, apa anda pernah mendengar kata itu? Mudah-mudahan sudah pernah mendengarnya karena kata itu berkaitan dengan modal pertama dalam dunia cinta.

Ingat ya, yang saya katakan adalah modal pertama bukan modal utama.Dalam dunia cinta modal pertama yang harus kita miliki adalah penampilan (fisik).Kebanyakan dari kita menyukai seseorang karena penampilannya yang menarik, baik karena ganteng atau cantik. Memang manusiawi sekali, karena umumnya kita memang menyukai hal yang indah dan Allah juga telah menjadikan indah apa yang dilihat oleh manusia seperti firmannya dalam surah Ali Imran: 14 “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternakdan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)..:”

Itu modal awal yang harus kita miliki, bagaimana mungkin tanaman bisa tumbuh subur ditempat yang tak terawat, begitulah cinta. Bagaimana mungkin cinta itu akan tumbuh jika penampilan kita tidak rapi, tidak menarik dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan cinta minimal penampilan kita harus diperbaiki agar kelihatan lebih baik. Dalam dunia cinta, sentuhan fisik mutlak diperlukan. Fisik merupakan sumbu yang senantiasa menyalakan api asmara cinta, namun kecintaan fisik ini juga tidak akan bertahan lama dalam hidup kita. Anda bisa bayangkan ketika sudah berumur 70 tahun apakah fisik masih membakar asmara cinta? Saat sudah mencapai usia tua mungkin kita hanya tidur di ranjang yang sama tapi tanpa ada selera, makanya modal cinta yang pertama ini harus dilengkapi dengan modal berikutnya.

Nah sekarang Modal kedua adalah Jiwa.Pada mulanya fisik selanjutnya adalah budi, raga menarik pandanganmu dan jiwa membangun simpatimu. Kebajikan jiwa merupakan udara yang memberikan nafas panjang kehidupan dan pesona fisik adalah sumbu yang menyalakan hasrat asmara.

Kembali coba anda renungkan apa yang membuat hubungan manusia yang usianya sudah 70 tahun masih bertahan, apakah karena pesona cinta fisiknya? Tentu tidak, apa yang menarik dari fisik orang yang sudah berusia 70 tahunan? Saya pikir sudah tidak ada lagi yang menarik dari fisiknya.Mungkin tangannya sudah gemetaran, matanya sudah rabun, kulitnya sudah berkriput, gigi sudah rontok, rambutpun sudah berguguran, nah bayangkanlah.Bagaimana sudah anda bayangkan? Ya, kalau sudah saya akan lanjutkan.

Dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW kita sudah membacanya bahwa Rasulullah hidup bersama Khadijah selama sepermpat abad. Perempuan agung yang pernahmendapatkan salam dari Allah melalui Jibril ini menyimpan keagungannya begitu apik pada gabungan antara fisik (raga) dan jiwanya. Dua kali menjanda dengan tiga anak sama sekali tidak mengurangi keindahan fisiknya. Tapiapa yang menarik dari kehidupannya mungkin bukan ketika akhirnya Pemuda agung Nabi Muhammad bin Abdullah menerima uluran cinta,namun yang lebih menarik adalah Rasulullah tidak pernah sama sekali berpikir untuk memadu Khadijah dengan  perempuan yang lain bahkan ketika Khadijah wafatpun Rasulullah hampir memutuskan untuk tidak menikah lagi. Bukan cuma itu saja, ketika menikah lagi dengan janda dan gadis Rasulullah tetap berkeyakinan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan Khadijah.

Memang terlalu agung mungkin tapi begitulah adanya. Dari perbandingan usia saja kita sudah bisa melihat begitu jauh jaraknya antara Nabi dan Khadijah. Tapi itulah modal jiwa yang harus kita miliki. Karena yang kita butuhkan ketika sudah tua nanti bukan lagi fisik tapi ketenangan jiwa yang hanya akan ada apabila kita menjaga jiwa kita.

Yup, kayaknya pada serius ne yang baca, jangan terlalu serius begitu.Hehe.Nah sekarang, sudah cukup dua modal itu yang harus anda miliki.Ingat modalnya fisik (raga) dan jiwa bukan fisik atau jiwa karena cinta itu dibangun dari fisik dan jiwa. Pengalaman disekitar kita mungkin selalu tidak sempurna karena biasanya selalu hanya ada “atau” bukan “dan” dalam memahami cinta. Atau mungkin tidak ada “dan” apalagi “atau”.Jika sudah demikian maka cinta pasti berada di persimpangan jalan, selamanya diterpa cobaan seperti virus yang menggrogogoti tubuh.

Jadi sekarang saya harap anda jangan lagi memisahkan antara fisik dan jiwa karena keduanya dibutuhkan oleh cinta.Selamat mencoba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR MEMBANGUN KEMAMPUAN MECINTAI

  Cinta adalah gagasan tentang bagaimana membahagiakan dan menumbuhkan orang lain. Selanjutnya adalah kemauan baik yang menjembatani gagas...