Senin, 26 Oktober 2020

PANDANGAN MATA


Segala peristiwa bermula dari pandangan mata

Jilatan api bermula dari setitik api

Berapa banyak pandangan yang membelah hati pemiliknya

Laksana anak panah yang melesat dari busur

(Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

 Mata adalah panglima dalam diri manusia, hampir segala perasaan dan prilaku kita awalnya di picu oleh pandangan mata. Bila kita tidak mampu menahan pandangan mata ini niscaya kita akan menjadi orang yang banyak keinginannya seperti yang dikatakan oleh Raja Ali Haji dalam Gurindam 12 pasal 3 “Apabila terpelihara mata sedikit cita-cita”.

 Saya meyakini anda akan sepakat bahwa pandangan mata adalah pemicu awalnya tumbuh perasaan cinta dalam diri manusia. Seperti halnya sebuah iklan di televise,” pandangan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda”. Harus kita sadari kawan bahwa pandangan mata kita akan menyusup kedalam hati sebagaimana anak panah yang meluncur dari busurnya, jika tidak dipatahkan maka akan melukai kita sendiri. Pandangan itu seperti api yang dilemparkan kedahan-dahan yang kering, bila tidak membakar seluruh dahan itu, maka ia akan membakar sebagiannya, jadi meski pandangan itu tidak terjaga dengan baik maka dia bisa merusak hati kita, meski tidak seluruhnya rusak namun sebagian hati kita akan tetap terkena dampak negatifnya

Untuk mendapatkan cinta yang sejati kita harus mampu mengelola pandangan, syari’at yang suci telah memberikan petunjuk kepada kita agar menahan pandangan  dari hal yang merusak kesucian cinta  karena pandangan mata merupakan sarana yang paling mudah menjerumuskan kita pada hal yang haram. Pandangan itu laksana anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis, maka berhati-hatilah dengan pandangan mata kita kawan.

Dalam buku raudhatul muhibbin Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menceritakan tentang seorang pemuda yang ketika itu ia pernah melihat seorang gadis pada waktu thawaf, yang seakan-akan dia (sang gadis) adalah matahari. iapun terus memandanginya dan hati si pemuda berdesir Karena keelokan rupanya”. Lalu sang gadis bertanya kepada si pemuda,” ada apa dengan dirimu?” lantas pemuda itu menjawab.” Engkau memang layak untuk di pandang”, kemudian gadis itu melantunkan sya’ir;

Selagi padangan matamu berkeliaran

Segala pandangan akan membebani hati

Engkau memandang sesuatu di luar kemampuan dirimu

Sebagian lagi tiada kesabaran lagi

 Yah, itulah yang memang akan terjadi. Ketika pandangan kita bebas memandang maka tanpa disadari kita telah melepaskan hati kita sehingga apapun yang dilihat akan dicari dan tidak sabar rasanya untuk meraih apa yang dilihat. Ada berapa banyak masalah yang terjadi pada remaja yang tidak bisa tidur dan tidak bisa konsentrasi belajar layaknya sya’ir yang di ucapkan Tan P. Ramle “ setelah melihat wajahmu yang elok dan rupawan membuat hati tersiksa memikirkanmu, setiap malam datang susah memejamkan mata, makan tak enak tidurpun tak lena”.

 

Lihatlah kawan betapa tersiksanya hati kita ketika pandangan ini tidak bisa kita jaga. Ketika anda mengalami hal sama seperti yang dikatakan P. Ramle, maka berhati-hatilah kawan, itu bukanlah perasaan cinta yang sebenarnya karena hakekatnya cinta itu adalah motivasi yang senantiasa membuat kita selalu bersemangat dan penyembuh duka lara dihati. Cinta yang sebenarnya akan membuat hati kita terasa tentram dan nyaman bukan sebaliknya, cinta itu akan menjadi angin yang menerbangkan kotoran debu yang menjadi sampah dan penyakit.

Kawan,,,

Terkait pandangan mata iman Al-Ghazali Rahimahullah dalam kitabnya Ihya Ulumuddin berwasiat kepada kita semua agar kita tidak memandang ringan masalah pandangan ini. Ia juga mengutip sebah sya’ir,” semua peristiwa besar awalnya dalah dari mata. Lihatlah api yang besar yang awalnya dari percikan api,”

Hampir sama dengan sya’ir tersebut sebagian salfushalih mengatakan,”banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan shalat tahajjud di malam hari. Banyak juga pandangan kepada yang haram sampai menghalanginya dari membaca kitabullah.”

Semoga Allah memberikan naungan berkah-Nya kepada kita semua. Fitnah dan ujian tidak akan pernah berhenti kawan. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah pandangan mata. Tapi belum tentu kita termasuk didalam kelompok orang yang bisa menjaga dan memelihara matanya. Padahal seperti yang di ungkapkan imam Al-Ghazali tadi,  bahwa orang yang keliru menggunakan pandangannya berarti ia terancam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yang bisa memberikan banyak pengaruh pada hati.

Yah, saya pikir itu memng benar, dengan berhasilnya kita menjaga pandangan maka kita tentunya akan mampu menjaga kemaluan kita seperti yang diperintahkan oleh Syari’at Allah SWT. Tapi karena pandangan ini adalah sebuah sarana maka kita diberikan kebolehan oleh Allah untuk memandang Sesutu jika untuk kemaslahatan yang pasti tapi jika tidak maka akan haram bagi kita memandang susuatu yang tidak membawa kemaslahatan yang jelas.

 Allah telah menjadikan mata sebgai cerminan jiwa bagi hati  setiap insan manusia, jika kita menahan pandangan maka hati akan menahan nafsu dan syahwat. Jika kita mengumbar pandangannya maka ia berarti mengumbar nafsunya.

Jadi, apalagi yang akan kita lakukan kawan?? Tantunya demi menjaga cinta yang kita cari dan cinta yang kita miliki adalah dengan menjaga pandangan kita agar kemurnian cinta hakiki itu benar-benar mampu kita raih. Cintalah yang akan membuat kita mampu merasakan nikmatnya luka yang diderita dan indahnya tusukan duri yang mengenai tubuh kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR MEMBANGUN KEMAMPUAN MECINTAI

  Cinta adalah gagasan tentang bagaimana membahagiakan dan menumbuhkan orang lain. Selanjutnya adalah kemauan baik yang menjembatani gagas...